Friday, 25 November 2016

Mencicipi Ceker Teroris Surabaya

Ceker teroris di Surabaya
Ceker atau kaki ayam sudah menjadi salah satu cemilan favorit bagi sebagian orang. Meski dagingnya hanya sedikit, namun seolah ada sensasi ketika melahapnya. Rasanya pun cukup enak.

Saat ini mulai banyak ditemui di sejumlah kedai makan di Surabaya. Salah satunya di kedai makan yang berada di jalan Tenggilis Mejoyo, depan kampus Ubaya, Surabaya. Pemilik kedai memberi nama masakannya “Ceker Terorist”.


Citarasanya pun tak kalah dengan ceker setan yang berada di Kota Malang. Daging cekernya yang empuk nan gurih dengan bumbu pedas yang cukup meledakkan lidah.

Pemilik warung ini adalah Rahardi Sukarno Junianto yang akrab disapa Anto. Dia mendirikan warung ceker teroris pada November 2015 lalu. Terbilang baru, namun menjadi jujugan para pecinta kuliner ceker di Surabaya, khususnya para mahasiswa Ubaya.

Anton mengatakan nama teroris ini berkaitan dengan rasa pedasnya yang pekat. “Nama teroris berhubungan dengan rasa pedasnya yang akan meledakkan lidah anda,” kelakarnya (15/2) Malam.

Selain ceker pedas, ada olahan lainnya yang disajikan oleh Anto. Diantaranya ceker krengsengan, ceker saus inggris dan ceker rica rica. Pria lulusan kampus STIKOSA AWS ini juga menambah menu bakso, yakni bakso Gegana anti teror. Pembeli biasanya lebih suka mencampur bakso gegana dengan ceker teroris. Paduan rasa bakso yang khas dengan gurih pedasnya ceker sangatlah cocok di mulut.

Rata-rata sebanyak 7 kg atau 50 porsi ceker teroris lude terjual dalm sehari. Selain rasanya yang nendang di mulut pun harganya cukup ramah di kantong. Cukup mengeluarkan uang sebesar Rp 10 ribu saja untuk menikmati satu porsi ceker teroris lengkap dengan nasi putih.

Kedai makan Ceker Teroris milik Anton ini buka setiap hari mulai pukul 13.00 hingga 21.00 WIB. Ramai dikunjungi saat jam makan siang dan hari libur. (Tripnesian)


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment