Menara masjid Jami An Nur diantara ribuan umat muslim yang sedang istighosah pada perayaan tahun baru di Alun- alun Kota Batu (1/1/2016) Malam. |
Merencanakan liburan tahun baru seakan menjadi sebuah tradisi yang wajib dilakukan oleh sebagian besar orang, khususnya di Indonesia. Destinasinya pun berbeda-beda menurut selera masing-masing. Liburan ke Kota Batu salah satunya. Kota yang berjuluk Kota Wisata ini menjadi destinasi ribuan wisatawan dari berbagai daerah terutama di Jawa Timur untuk merayakan momen pergantian tahun.
Saat malam tahun baru hingga hari H kota ini mendadak ramai. Jalanan sarat akan kendaraan bermotor. Pinggiran jalan sebagiannya dipenuhi para pedagang dadakan yang mencari peruntungan.
Ada dua spot yang ramai dikunjungi, yakni Alun-alun Batu dan wisata Gunung Banyak atau dikenal dengan Paralayang.
Selain menikmati kuliner khas ketan yang terkenal itu, ada pemandangan berbeda saat perayaan malam tahun baru di Alun-alun Kota Batu. Ribuan umat muslim dari Kota Malang dan Batu berkumpul melakukan Istighosah yang diselenggarakan tiap malam tahun baru . Mereka menggemakan takbir dan shalawat.
Tak sedikit wisatawan yang terlarut akan suasana itu. Mereka ikut bertakbir dan shalawat dengan diiringi puluhan kembang api yang mewarnai langit.
Gemerlap Kota Batu dilihat dari puncak Gunung Banyak, Kota Batu (1/1/2016) Malam. |
Sementara itu antrean kendaraan bermotor berjubel, memenuhi jalanan menuju wisata Paralayang. Sekitar kurang lebih 1 Km panjangnya antrean rombongan pengunjung. Di puncak gunung, tampak ratusan wisatawan yang sebagian besar adalah kaum muda sedang menikmati pemandangan Kota Batu dari atas. Sembari menikmati makanan dan minuman hangat yang disajikan oleh warung sederhana yang ada di lokasi.
Lanskap Kota Batu jika dilihat dari tempat wisata ini memang sangat indah, terutama pada malam hari. Gemerlap cahaya lampu kota bak berlian yang terhampar di bawah kaki Gunung Panderman.
Pesta kembang api pun mewarnai suasana malam tahun baru di Gunung Banyak. Kembang api yang sengaja dibawa oleh pengunjung itu dinyalakan secara bergantian saat pukul 12 pas. Cukup memecah suasana dan dinginnya suhu di puncak Gunung Banyak yang tingginya 1200 Mdpl.
Tak hanya keindahan lanskap dan kemeriahan itu saja yang dicari di Gunung Banyak. Ratusan orang tersebut juga ingin menyaksikan momen matahari terbit di awal tahun. (Tripnesian)
No comments:
Post a Comment